SMA Negeri 19 Medan, upaya memperkuat karakter dan identitas bangsa melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi sebuah perjalanan yang menginspirasi. Dibawah kepemimpinan Bapak Syahripal Putra, S.Pd., M.Hum, kegiatan ini mengambil tema utama yaitu Kearifan Lokal, dengan fokus mendalam pada budaya Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Mandailing, Batak Pak Pak, Batak Angkola, Nias, Karo, dan Melayu.vanhunks kayak ASU Jerseys ASU Jerseys NFL College Jerseys nike air max 90 futura LSU Football Jersey inflatable kayak NCAA Jerseys sit top kayak deuce vaughn jersey black friday wig sale custom kings jersey bouncing putty egg jordan proto max 720 smith and soul
Sebagai pemimpin di SMA Negeri 19 Medan, Bapak Syahripal Putra, S.Pd., M.Hum, mendorong pelaksanaan proyek ini sebagai langkah konkret untuk mengenalkan kekayaan budaya lokal kepada siswa. Visi pendidikan yang diusungnya melibatkan penguatan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pembentukan karakter pelajar.
Proyek dimulai dengan pembukaan resmi, di mana pelajar diberi pemahaman tentang kekayaan budaya Batak Toba. Kegiatan ini mencakup kuliner, seperti “Saksang” dan “Naniura,” serta penariannya yang sarat makna.
Sekolah ini mendorong pelajar untuk memahami dan menarikan tarian Tor-Tor dari Batak Simalungun. Guru tari dan ahli budaya lokal ikut terlibat dalam mengajarkan gerakan dan makna di balik setiap tarian.
Pelajar terlibat dalam eksplorasi masakan tradisional Batak Mandailing dan Pak Pak. Mereka tidak hanya memasak bersama tetapi juga mendalami nilai-nilai sosial yang tercermin dalam makanan.
Proyek memperkenalkan pelajar pada keunikan tarian Batak Angkola dan hidangan khas seperti “Arsik Ikan.” Ini tidak hanya merangsang selera kuliner tetapi juga menggali seni pertunjukan lokal.
Keterlibatan pelajar dalam upacara adat Nias dan tarian perang membawa mereka pada pengalaman mendalam tentang kekuatan dan keanggunan budaya Nias.
Proyek mengajak pelajar untuk memahami dan menarikan Gendang Karo serta Tari Perang Karo. Ini tidak hanya meningkatkan apresiasi seni tradisional tetapi juga membangun semangat tim.
Pelajar diajak untuk memahami kebiasaan dan tarian Melayu, sambil merasakan cita rasa khas melalui hidangan seperti “Nasi Minyak.”
Selain kegiatan utama, pelajar juga diberi kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas mereka dengan membuat miniatur rumah adat dari setiap budaya yang dipelajari. Ini adalah upaya untuk membangun kesadaran akan keunikan arsitektur tradisional.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 19 Medan, di bawah kepemimpinan Bapak Syahripal Putra, S.Pd., M.Hum, bukan hanya tentang memahami kekayaan budaya lokal tetapi juga membentuk karakter siswa melalui pengalaman langsung. Diharapkan bahwa melalui kegiatan ini, pelajar tidak hanya menjadi cerdas akademis tetapi juga memiliki kedalaman dalam menghargai dan memahami keberagaman budaya Indonesia.